TOP NEWS

Blog ini dibuat untuk mengikuti Lomba Design Web Blog di ALMUTTAQIN STUDENTS' CHALLENGE 2013. Di SMA Al-Muttaqin Kota Tasikmalaya

Senin, 04 Februari 2013

SMP Al-Muttaqin - InovasiI MIR dan MIA dalam Pembelajaran


      SMP Al Muttaqin Tasikmalaya kembali menggulirkan sebuah inovasi dalam proses pembelajaran. Inovasi ini berupa penerapan Multiple Intellegences Aproach (MIA) dalam KBM di kelas. Penerapan MIA ini didahului dengan sebuah riset kecerdasan pada calon peserta didik baru dengan menggunakan alat riset yang disebut Multiple Intellegences Research (MIR). Dalam hal ini SMP AL Muttaqin merupakan sekolah pertama di Kota Tasikmalaya yang menerapkan konsep tersebut. Al Muttaqin mulai menerapkan inovasi ini pada tahun pembelajan 2011/2012 . Dalam pelaksanaannya, SMP Al Muttaqin bekerja sama dengan Next Wordview Surabaya, sebuah lembaga yang bergerak di bidang konsultan pendidikan, dipimpin oleh Munif Khatib.      

“Ini adalah tahun kedua kita mengenal MIR. MIR adalah sebuah alat riset untuk mengambil data pada peserta didik dan orang tua yang kemudian akan di analisis di Next Wordview Surabaya. Dari hasil analisis akan diketahui kecerdasan dominan seorang anak yang kemudian dapat dikembangkan hingga anak tersebut mencapai prestasi terbaik sesuai dengan bakatnya, “ demikian diungkapkan Drs. Jenal Al Purkon, M.Pd., selaku koordinator MIR SMP Al Muttaqin. Fungsi MIR itu sendiri adalah mengubah paradigma tentang kecerdasan, menggali kecerdasan anak sesuai potensinya masing-masing, dan menyesuaikan gaya mengajar guru dengan gaya belajar siswa. Dalam pandangan MIR, tidak ada siswa yang dipandang bodoh. Semua siswa memiliki salah satu atau lebih dari delapan kecerdasan yang dikemukakan oleh Horward Gardner.


SMP Al Muttaqin lebih memilih MIR daripada test IQ karena MIR bisa menggali 8 kecerdasan, sedangkan Test IQ hanya 2 kecerdasan yaitu linguistik dan matematik. MIR tidak memunculkan perbedaan kasta kecerdasan anak sehingga terpilah antara anak pintar dan anak bodoh. Demikian diungkapkan Leli Beliani, S.S., selaku koordinatir pelaksana MIR SMP Al Muttaqin. “SMP Al Muttaqin memiliki 10 orang pewawancara yang telah dipilih melalui test terlebih dahulu,” lanjut Leli Beliani.

    Dalam pelaksanaan pembelajaran, MIA merupakan pendekatan yang digunakan sebagai tindak lanjut dari MIR. Pembeagian kelas dilakukan berdasarkan jenis kecerdasan siswa sehingga memungkinkan adanya kesamaan gayya belajar. Dengan pembagian ini, guru dapat menyesuaikan gaya  mengajar dengan gaya belajar sisawa.

       MIR diterima dengan baik oleh para orang tua siswa. Halini sebagaimana disampaikan oleh salah satu orang tua siswa, “Saya senang karena test MIR bukan hanya melihat dari satu sisi kecerdasan melainkan dari beberapa aspek penilaian penilaian seperti seni, musikalisasi, logika, dan banyak lagi.”

Source : Qtaz Journalist
21.39 Diposting oleh ascwd User 001 0

Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan



Manfaat Teknologi Informasi dan Komunikasi Dalam Pendidikan - Apa yang sekarang kita rasakan  sekarang sangatlah berbeda jauh dengan 10 tahun kebelakang, Teknologi informasi dan komunikasi bisa kita nikmati dalam berbagai bidang. salah satunya dalam bidang pendidikan. para siswa di zaman yang serba canggih ini dituntut bisa menguasai komputer dan internet. namun sangatlah disayangkan dari beberapa siswa yang mulai mengerti dunia komputer dan internet hanya sekedar tegur sapa melalui layanan Jejaring sosial seperti facebookdan Twitter.

Kehadiran Teknologi informasi dan komunikasi, terutama komputer dan internet sudah lama dimanfaatkan oleh negara-negara maju. Misalnya, di negara seperti Inggris, Amerika, dan Jepang, teknologi informasi dan komunikasi digunakan dalam kegiatan pembelajaran di sekolah-sekolah melalui pemanfaatan komputer dengan didukung teknologi internet. Dengan teknologi komputer dan internet, para siswa atau mahasiswa tidak hanya dapat belajar di dalam kelas. Mereka dapat belajar di mana pun karena hampir semua materi pelajaran dapat diiperoleh melalui CD atau langsung diakses melalui Internet. 


Indonesia tidak mau ketinggalan dengan negara-negara maju. Sekarang ini, komputer sudah mulai diperkenalkan di sekolah. Mulai dari pendidikan prasekolah (playgroup) sampai universitas. Bagi anak-anak playgroup dan taman kanak-kanak, sudah tersedia berbagai media pembelajaran melalui komputer yang memungkinkan pembelajaran secara interaktif tanpa meninggalkan sifat anak-anak, yaitu hermain. Secara umum, peran TI dalam lingkungan pendidikan dapat dirasakan oleh para siswa, sekolah, dan orang tua.



Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TI) telah memberikan
pengaruh terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan TI ada lima pergeseran dalam proses pembelajaran yaitu:
1. dari pelatihan ke penampilan,
2. dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
3. dari kertas ke “on line” atau saluran,
4. fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
5. dari waktu siklus ke waktu nyata.

Komunikasi sebagai media pendidikan dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti  telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut. Guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet. 

Menurut Rosenberg (2001; 28), e-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:

  1. E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
  2. Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan
  3. Menggunakan teknologi internet yang standar,
  4. Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di
  5. Balik paradigma pembelajaran tradisional.
21.14 Diposting oleh ascwd User 001 0

Peran Teknologi Komunikasi dan Informasi Dalam Pendidikan



Sistem Pendidikan Jarak Jauh - Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pendidikan jarak jauh, namun program pendidikan harus fokus pada kebutuhan instruksional mahasiswa, dari pada teknologinya sendiri. Perlu juga untuk dipertimbangkan; umur, kultur, latar belakang sosioekonomi, interes, pengalaman, level pendidikan, dan terbiasa dengan metoda pendidikan jarak jauh. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah menggunakan perlatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interkasi dengan mahasiswa. 

Pada pembangunan sistem perlu diperhatikan tentang disain dan pengembangan sistem, interactivity, active learning, visual imagery, dan komunikasi yang efektif. Disain dan pengembangan sistem.
proses pengembangan instruksional untuk pendidikan jarak jauh, terdiri dari tahap perancangan, pengembangan, evaluasi, dan revisi. Dalam mendesain instruksi pendidikan jarak jauh yang efektif, harus diperhatikan, tidak saja tujuan, kebutuhan, dan karakteristik dosen dan mahasiswa, tetapi juga kebutuhan isi dan hambatan teknis yang mungkin terjadi. Revisi dilakukan berdasarkan masukan dari instruktur, spesialis pembuat isi, dan mahasiswa selama dalam proses berjalan.

Interactivity. Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh antara lain ditentukan oleh adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dan lingkungan pendidikan, dan antara mahasiswa.
Active learning. Partisipasi aktif peserta pendidikan jarak jauh mempengaruhi cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.


Visual imagery. Pembelajaran lewat televisi dapat memotivasi dan merangsang keinginan dalam proses pembelajaran. Namun jangan sampai terjadi distorsi karena adanya hiburan. Harus ada penseleksian antara informasi yang tidak berguna dengan yang berkualitas, menentukan mana yang layak dan tidak, mengidentifikasi penyimpangan, membedakan fakta dari yang bukan fakta, dan mengerti bagaimana teknologi dapat memberikan informasi berkualitas.

Komunikasi yang efektif. Desain instruksional dimulai dengan mengerti harapan pemakai, dan mengenal mereka sebagai individual yang mempunyai pandangan berbeda dengan perancang sistem. Dengan memahami keingingan pemakai maka dapat dibangun suatu komunikasi yang efektif. 

Sumber : Jardiknas
21.13 Diposting oleh ascwd User 001 0

Puisi - Teknologi Informasi



Seiring waktu berjalan
Teknologi informasi berkembang dengan cepat
Teknologi informasi menyebar diseluruh penjuru dunia
Teknologi informasi digunakan dimana-mana
               
                Seiring berkembangnya zaman
                Teknologi informasi digunakan untuk pendidikan
                Teknologi informasi digunakan oleh semua kalangan
                Kehidupan semakin maju seiring majunya Teknologi informasi
21.02 Diposting oleh ascwd User 001 0